Saturday 2 July 2011

Let's Start From The Beginning

Okay, berhubung udah hampir 3 tahun gue nggak nulis, gue punya banyak banget cerita yang bisa gue share. Tapi gue akan mulai dengan kehidupan di universitas. Pertama, gue kuliah di UPH (Universitas Pelita Harapan) dan mengambil jurusan HI (Hubungan Internasional). Yaa awalnya nggak kepikiran sih bakalan kuliah di kampus itu, karena berhubung bayaran masuk dan biaya semesteran udah melebihi dari kampus-kampus lain. Tapi berhubung gue juga nggak keterima di universitas negeri yang gue pengen, jadi gue direkomendasikan oleh bokap nyokap serta om tante gue untuk masuk UPH. Awalnya gue rada ragu untuk masuk situ, karena gue ngeliat temen-temen gue yang bisa masuk universitas negeri kayak UI, ITB, UGM and many else. But I didn't want to waste any time to wait until next year. Therefore, I chose to go into UPH and tried to get the best on me. Not so bad, udah 2 semester terakhir terbukti gue bisa mendapatkan hasil yang cukup bahkan sangat memuaskan. Nggak cuma soal akademik, tapi juga pergaulan. Emang sih kebanyakan anak UPH itu orang Cina, tapi mereka nggak main kubu-kubuan kok. Gue punya banyak teman dan memang beberapa diantara mereka, sangat dekat sama gue. Let me introduce my best friend in UPH called by Kembang, there are Finda Kusuma Putri (Finda), Indira Kartika Putri (Indira), Putri Nabilla Azwar (Illa), and Chaterine Paskanauli (Cathy). Bisa dibilang mereka itu teman-teman yang hampir tiap hari selama di kampus bersama gue. Kalau kebanyakan dari anak-anak univ tinggal di kos atau tetap dirumah orang tuanya, kalau gue tinggal di kondominium persis sebelah kampus. UPH emang berada di tempat yang cukup strategis, didepannya aja udah langsung mall, actually a big mall, Supermall Karawaci. Yaa lumayanlah untuk have fun abis ngampus dan nggak perlu jauh-jauh kalau mau cari apa-apa. Supermall Karawaci ini udah lumayan lengkap kok. Begitulah kira-kira kondisi selama 1 tahun terakhir dunia perkuliahan gue. It's pretty interesting when you get in university cause there are a lot of story. Yang kedua, masalah yang emang nggak pernah mati ditelan waktu. Karena kalau yang ini nggak ada, nggak akan ada tuh bayi-bayi lucu yang baru lahir. Itulah masalah CINTA. Tapi cukup disayangkan untuk hal yang satu ini agak berat untuk diceritakan. Karena gue baru aja putus cinta, you can call me as a broken hearted girl. Udah kurang lebih 17 bulan gue ngejalanin hubungan sama cowok ini, namanya Jodi Prihariadi (Jodi). Ada banyak banget kenangan yang nggak bisa diungkapin pake kata-kata. Semua itu berawal dari kedekatan gue sama dia pas kelas 3 SMA. Kebetulan dia satu kelas sama gue. Awalnya emang kita nggak terlalu dekat, tapi satu hari gue jadi curhat dan cerita gitu sama dia dan akhirnya gue ngelakuin itu sampe berkali-kali. Dari situ, gue sadar ada sesuatu yang spesial dari dia di mata gue. Gue nggak pernah nemuin orang, khususnya cowok, yang mau dengerin cerita gue mulai dari hal yang paling nggak penting sampai hal personal tentang gue. Yaa sampai akhirnya masalahpun muncul, berhubung saat itu Jodi udah punya cewek, sebut saja Alin, banyak banget yang mempertanyankan kedekatan gue dan Jodi, apakah sebatas teman atau lebih dari itu. Jujur aja nggak gampang ada di posisi gue yang emang butuh teman curhat tapi satu sisi tekanan datang dari mana-mana termasuk dari teman gue sendiri yang bilang untuk ngejauh dari Jodi. Apalagi gue denger kata orang-orang, gue udah ngerusak hubungan Jodi dan Alin. I never meant to do like that. I just wanted to have a friend, like anyone who want to hear my story. Dan yang gue temuin adalah Jodi, orang yang menjadi pendengar yang setia. Sempat suatu kali gue hopeless dan menjauh dari dia karena banyak banget yang nggak suka kedekatan gue dan dia. Tapi setelah gue pikir lagi, mencari teman bukan hal yang salah kok buat dilakuin, yaa walaupun dia udah punya cewek. Karena hal itu, Alin nggak terima. Akhirnya Alin dan Jodi putus, dari situ bertambah lagi lah penderitaan gue menerima caci maki dari orang-orang sekitar gue, termasuk Alin sendiri. Mulai dari note di facebook, tulisan status facebook sampe gosip di sekolah yang rasanya buat gue pengen hilang dari dunia sesaat. Syukur gue punya sahabat baik seperti Anisa Puspita Sari (Nana) yang mau ngertiin gue. Dia terus support gue. Hubungan gue sama Jodipun semakin dekat, yaa walaupun kita nggak ada kata 'jadian' atau dia emang nggak pernah nembak gue secara langsung, tapi gue dan dia udah bisa menyimpulkan kalau hubungan ini lebih dari sekedar teman maupun sahabat. 17 bulan bukan hal yang sebentar untuk dilaluin, apalagi Jodi nggak kuliah di Jakarta, dia kuliah di UGM. Mulai dari senang, sedih, ketawa dan bercanda bareng sampe nangis, semuanya gue rasain dan laluin sama-sama dengan dia. Sampai satu hari, ada masalah diantara gue dan dia. Masalahnya udah terlalu nyiksa batin kita berdua dan dia pun mutusin gue. Hal itu cukup buat gue mengeluarkan banyak air mata tapi sampai detik ini, gue masih dekat sama dia. Bahkan tiap hari pun gue masih komunikasi. Masih ada harapan untuk gue dan dia balik lagi, mencoba mulai dari awal bareng-bareng dan gue percaya semuanya bakal indah pada akhirnya. Gue yakin Allah akan ngasih yang terbaik untuk gue dan dia. Mungkin ini adalah jalan emang yang gue harus laluin untuk lebih bersabar dan lebih baik lagi. Dan nggak ada salahnya untuk mencoba karena we'll never know until we try it ! :) :) :)

2 comments:

Anonymous said...

kebahagiaan yang kamu dapatkan bukan dengan merebut kebahagiaan orang lain.

B for Bianca said...

Sorry ! But I never meant to take someone's happiness :)